
Jombang – Kemerdekaan ke-73 Republik Indonesia tidak cukup hanya diperingati. Ada makna yang lebih berarti dari itu semua, termasuk sekedar upacara.
Hal tersebut disampaikan Bapak Faizun saat menjadi pembina upacara pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI di halaman Madrasah Aliyah Unggulan KH Abdul Wahab Hasbulloh atau MAUWH Tambakberas.
“Disiplin dan harus sadar diri. Itu makna merdeka yang hakiki,” katanya, Jumat (17/8).
Menurut Kepala MAUWH ini, siapa saja yang tidak memiliki kesadaran sendiri untuk mandiri, pada prinsipnya yang bersangkutan masih belum merdeka.
“Kalau masih menunggu disuruh, ya berarti belum merdeka,” ungkapnya di hadapan para guru, karyawan dan peserta didik MAUWH yang memadati lapangan madrasah.
Secara lebih rinci, alumnus pascasarjana Universitas Islam Malang (Unisma) ini menjelaskan bahwa merdeka bermakna apa yang kita kerjakan tidak perlu menunggu perintah. “Tapi semua berdasarkan kesadaran diri,” jelasnya.
Khusus kepada para peserta didik, Ustadz Faiz, sapaan akrabnya mengingatkan hendaknya motivasi untuk terus belajar menjadi kebutuhan. “Belajar itu bukan merupakan kewajiban akan tetapi kebutuhan,” tandasnya.
Usai upacara bendera, acara dilanjutkan dengan makan tumpeng bersama. Para guru, karyawan dan peserta didik menikmati makanan yang telah tersedia.
Kegiatan berlanjut keesokan harinya. MAUWH menyemarakkan HUT RI dengan berbagai perlombaan. Seperti balap kelereng, estafet karet, joget balon dan masih banyak lagi.
Di tengah acara, ternyata para guru juga ikut memeriahkan acara dengan mengikuti perlombaan yang telah disediakan panitia. (s@if)