Menilik Gaya Mengajar Rasulullah SAW
MAUWH.SCH.ID-
Sobat unggul…
Tahun baru sudah di depan mata, bagaimana kabar resolusi 2022, sudahkah tercapai semuanya?
Tinggal menghitung hari, Tahun 2022 akan segera beranjak pergi. Pertanda bahwa proses belajar-mengajar satu semester telah usai.
Menyongsong semester baru, mimin akan membahas tentang gaya mengajar ala Rasulullah SAW. Dalam buku yang berjudul ‘Sejarah dan Metode Dakwah Nabi’ Ali Mustafa Yaqub mengulik sepuluh metode mengajar yang dilakukan oleh panutan umat muslim dunia ini. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Graduasi
Ali menuturkan bahwa metode graduasi merupakan cara yang digunakan Al Qur’an baik untuk melunturkan dan menghilangkan tradisi jahilliyah maupun menanamkan aqidah yang lurus. Firman-firman Allah SWT diturunkan secara bertahap kepada RasulullahSaw. Pun demikian dalam penyampaiannya kepada para sahabat. Menariknya, Nabi Muhammad Saw tidak sepenuhnya hanya mengikuti gaya turunnya Al Qur’an, melainkan banyak melakukan inovasi lain sehingga dengan mudah mampu diterima oleh umat muslim.
2. Klasifikasi Kelas
Sosok Nabi Muhammad SAW dalam setiap interaksi selalu memperhatikan lawan bicaranya. Hal ini dikarenakan setiap manusia dikaruniai kemampuan yang berbeda-beda. Sehingga sangat penting untuk menyesuaikan gaya bicara dan bahasa yang digunakan supaya pokok bahasan dapat tersampaikan dengan baik. Dalam hal ini, Aisyah Ra mengatakan “Kami diperintahkan Rasulullah Saw untuk menempatkan orang-orang sesuai dengan tingkatannya.”
3. Variasi
Hal yang paling membosankan pendengar adalah sikap monoton. Karenanya, Rasulullah Saw memberikan teladan dengan melakukan variasi dalam berdakwah. Dalam hal ini, Abdulah bin Mas’ud pernah menceritakan bahwa suatu hari Nabi pernah ditunggu oleh para jamaah namun tidak segera keluar kamar, ketika Rasulullah Saw muncul dan keluar untuk menemui mereka. Beliau mengatakan “Saya tidak segera keluar itu tidak lain karena khawatair kalian akan merasa jenuh.”
4. Keteladanan
Tidak perlu diulas terlalu Panjang karena Rasulullah tidak akan menyuruh tanpa memberikan contoh. Beliau sosok tauladan sejati yang tidak memisahkan antara ucapan dengan tindakan.
5. Aplikatif
Sebagai contoh, dalam mengajarkan Al Qur’an Rasulullah akan menjelaskan maksud dan isi kandungan. Kemudian, setelah diberikan teladan darinya, para sahabat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Sebelum para sahabat mengaplikasikan dalam kehidupan, Rasulullah tidak melanjutkan keayat berikutnya.
6. Mengulang-ulang
Sahabat nabi, Anas bin Malik Ra mengungkapkan bahwa Nabi Saw mengulang-ulang sebuah materi hingga tiga kali sehigga hal ini dapat dipahami oleh para sahabat dengan baik.
7. Evaluasi
Selain menyampaikan, memberi teladan dan mengulang materi dakwah, Rasulullah Saw juga memonitor dan mengevaluasi hasil dari dakwahnya. Jika terdapat sahabat yang melakukan kesalahan baik di depan Nabi maupun yang diketahui dari laporan para sahabat, mereka akan mendapat koreksi darinya secaras pontan.
8. Dialog
Disadari maupun tidak, metode dialog merupakan salah satu metode yang efektif dalam proses belajar-mengajar karena merangsang peserta didik untuk berpikir kritis sehingga terangkum komunikasi dua arah.
9. Analogi
Analogi atau perumpamaan sering disampaikan oleh Rasul Saw untuk memudahkan para sahabat memahami materi yang diberikan. Misal saja perumpamaan kasih sayang dan penderitaan antar umat muslim layaknya satu jasad, jika salah satu ada yang sakit maka seluruh tubuh akan merasakan imbasnya.
10. Cerita atau kisah
Untuk memberikan pemahaman kepada para sahabat, nabi juga tidak jarang menyampaikan kisah-kisah orang terdahulu supaya dapat diambil hikmah disetiap kejadian.
Dari penjelasan di atas, sebagai umat muslim dan menjadikan Rasulullah Saw sebagai panutan, seyogyanya dapat meneladani sikap-sikap yang beliau lakukan.
Penulis : Risalatul Mu’awanah