Jombang – Ada sejumlah persyaratan mutlak yang harus dimiliki para peserta didik agar bisa bertahan dan mewarnai saat persaingan global. Paling tidak adalah keterampilan menulis dan penguasaan bahasa asing.
Hal tersebut disampaikan Miftakhul Arif saat menerima kunjungan dari Madrasah Aliyah Zainul Hasan 1 (MA Zaha 1) Genggong Pajarakan Probolinggo, Kamis (9/11).
Ustadz Miftakhul Arif yang juga Wakil Kepala bagian Kurikulum MAUWH mengemukakan, ada program kemitraan yang digunakan untuk mengoptimalkan kemampuan bahasa asing. Salah satunya dengan menjalin kerjasama dengan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
“Juga kemitraan dengan Pesantren Darul Lughah wad Dakwah di Bangil untuk memantapkan kemampuan Bahasa Arab para siswa,” kata Ustadz Arif, sapaan akrabnya. Hal tersebut juga ditambah dengan pembinaan kemampuan bahasa Inggris di Intens English Course Pare Kediri.
Dan hal ini berbuah manis karena para siswa dan siswi pilihan di MAUWH dipercaya membimbing kemampuan bahasa asing bagi MTs Negeri Tambakberas dan MTs Plus Bahrul Ulum.
Khusus untuk kemampuan menulis, MAUWH telah memberikan tugas akhir kepada seluruh peserta didik dengan pembuatan makalah atau paper. Dan sebelum tugas tersebut diberikan, peserta didik yang telah memasuki kelas XI dibekali secara lebih intensif terkait kemampuan ini. “Dari mulai bimbingan teknis, pemilihan judul, pembimbing isi serta bahasa, hingga saat ujian,” jelas kandidat doktor UIN Sunan Ampel Surabaya tersebut.
Diharapkan dengan dua kemampuan ini, alumnus MAUWH dapat berkiprah dengan lebih optimal saat melanjutkan studi. “Ini juga akan menjadi bekal berharga agar mereka bisa bersaing di era global yang sudah ada di depan mata,” urainya.
“Kunjungan kami ke madrasah ini untuk belajar lebih banyak bagaimana melahirkan para siswa dan siswi dengan kemampuan menulis karya tulis ilmiah,” kata KH Ahsan Maliky. Demikian pula bagaimana mengarahkan peserta didik sehingga mampu membuat tugas akhir, termasuk pengelolaan kurikulum pembelajaran, lanjutnya.
Kepala MA Zaha 1 Genggong tersebut mengemukakan bahwa kemampuan menulis menjadi hal penting agar semakin banyak potensi pesantren yang dapat digali. “Yang juga tidak kalah penting adalah bagaimana para penulis potensial dari pesantren, juga mampu berprestasi di tingkat nasional bahkan internasional,” tandasnya.
Selama kunjungan, rombongan diterima oleh Kepala MAUWH, Ustadz Faizun Amir serta sejumlah pimpinan madrasah. Kegiatan dipungkasi dengan bertukar cinderamata. (s@if)