KURIKULUM
KURIKULUM MADRASAH ALIYAH UNGGULAN K.H.ABD.WAHAB HASBULLOH
KURIKULUM MAU-WH
Visi MA Unggulan K.H. Abd. Wahab Hasbulloh (MAU-WH) Tambakberas Jombang adalah Terwujudnya Generasi Pintar, Benar, Profesional, Peduli Lingkungan, serta Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Untuk mewujudkan visi tersebut, Kurikulum MAU-WH Tambakberas Jombang disusun dan dikembangkan dengan memperhatikan konteks kebutuhan lokal, nasional, dan global. Dalam konteks lokal, MAU-WH adalah salah satu lembaga pendidikan formal yang berada di bawah naungan Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang. Karena itu, pengembangan kurikulum MAU-WH mengacu pada nilai-nilai kepesantrenan yang menjunjung tinggi etika keislaman, kearifan lokal, serta tradisi intelektual pesantren (kitab kuning) yang semuanya bersumber dari nilai dan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah ’ala Thariqati Nahdlatil Ulama (NU). Kepesantrenan tersebut tercermin pada materi muatan lokal (mulok) seperti tata bahasa Arab (Nahwu Sharaf), kemampuan baca kitab kuning yang terintegrasi dengan Bahasa Daerah, Tahfidz al-Qur’an, serta ke-NU-an, dan ke-Aswaja-an.
Dalam konteks nasional, MAU-WH merupakan lembaga pendidikan formal keislaman (madrasah) yang berada di bawah naungan Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI). Karena itu, kurikulum MAU-WH juga mengacu pada Kurikulum Nasional, yakni K-13 Revisi yang diatur dalam KMA No. 183 Tahun 2019 dan berlaku secara nasional untuk semua jenjang pendidikan madrasah di bawah naungan Kemenag RI.
Untuk konteks global, harus disadari bahwa saat ini kita bukan hanya menjadi bagian dari warga Indonesia, melainkan juga warga dunia. Karena itu, membekali peserta didik dengan kecakapan global berupa kemampuan berkomunikasi Bahasa Arab dan Bahasa Inggris adalah suatu keniscayaan. Kedua bahasa tersebut sudah menjadi kebutuhan peserta didik, baik untuk pengembangan keilmuan pada saat studi lanjut di perguruan tinggi dalam dan luar negeri, ataupun untuk kepentingan karier di dunia kerja. Atas dasar itu, kurikulum MAU-WH juga didesain agar peserta didik memiliki kemampuan berbahasa asing secara aktif melalui beragam strategi seperti kursus, muhadatsah/speaking, magang bahasa, languange show, karya tulis ilmiah berbahasa Arab dan Inggris, hingga ujian sertifikasi bahasa dengan perguruan tinggi rekanan.
Kombinasi unsur lokal, nasional, dan global dalam pengembangan Kurikulum MAU-WH sebagaimana diuraikan di atas selanjutnya dituangkan dalam struktur kurikulum yang terdiri atas lima kelompok mata pelajaran, yaitu Kelompok Wajib A, Kelompok Wajib B, Kelompok Peminatan, Kelompok Lintas Minat, dan Muatan Lokal. Kelompok Wajib A terdiri atas mata pelajaran PAI (al-Qur’an hadis, Akidah Akhlak, Fikih, dan Sejarah Kebudayaan Islam), Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PKn), Bahasa Indonesia, Bahasa Arab, Matematika, Sejarah Indonesia, dan Bahasa Inggris. Kelompok Wajib B meliputi mata pelajaran Seni Budaya, Penjas Orkes, dan Prakarya. Kelompok Peminatan terdiri atas mata pelajaran peminatan seperti Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi untuk Progam Peminatan MIPA, dan Sosiologi-Antropologi, Ekonomi, Sejarah, dan Geografi untuk Progam Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Ilmu Tafsir, Ilmu Hadis, Usul Fikih, dan Bahasa Arab untuk Progam Peminatan Keagamaan (KEAGAMAAN),. Adapun Kelompok Lintas Minat terdiri atas dua mata pelajaran, yaitu Bahasa Arab dan Bahasa Inggris yang target utamanya adalah peserta didik cakap berbahasa Arab dan Inggris baik secara lisan ataupun tulis sesuai disiplin ilmu yang ditekuninya (Arabic and English for Spesific Purpose).